Coretan Cik Wok

Sejambak bunga janji Tersedia dihadapan kotaku Baunya harum mewarnai Heningnya suasana Sang rembulan tersipu malu Bersembunyi dibalik awan kelam Dan bayang-bayang sepi Bersatu dengan kehangatan Pelukkan rindu sang bayu malam Saatku sentuh... Dingin angin semilir Tersentak aku pada Rayuan hiba si pungguk Katakanlah pada dia Yang mengerti ertinya Kasih seorang pencari "Jangan cuba memiliki Bulan nan indah Sekedarnya andai dapat Menumpang dibawah cahayanya Itu sudah memadahi --020498 kota ilusi

Rajaku hilang tanpa tahta Kepalaku tak berseri tanpa mahkota Kembalikanlah ianya semula Aduhai paman adipati Akanku turuti segala Syarat demi menyelamatkan Maruah negeri Kemana pergi dayang purwara? Bukankah sebentar tadi Mengambil segeluk air hikmat Buat beta menghilangkan Kehausan rindu padamu Wahai sukma!. Rinduku ini mengatasi luasnya Tujuh benua dalamnya Tujuh segara dan berpayungkan Beningnya suasana dikaki langit Aduhai nujum tua Unjukkan kesaktian kesempian, Khabarkan dimana asal Dan perginya romo dan adjeng ratu, Mengapa lama nian Membuatkan beta seperti Celik tanpa haluan Apakah sumpahan, Atau inikah hukuman?? Akan aku lepaskan cindai 7 warna Ku lupakan 7 delima merah Nan mempersona dan Ku biarkan 7 jarum emas disudutnya untuk bertemu wasi tercinta.. Aku sudah bersedia Berdepan dengan 7 tembok kaca, 7 wulungan ulung dan 7 wangian setanggi bara. Aduhai sang dewata! Aduhai gusti agung Perkenankanlah permohonan hamba..temukan kembali Cincin d

Jikalau sudah ada kehendakku Campakkan kencintaan itu diistana hatimu.itu rahasia engkau dan aku Asiknya masyuk dalam merindu Dalam basirun,illahi wajah Satu nafas aku melupaimu Satu nafas jua matilah daku. Demi kecintaan daku akan dirimu Aduhai muhamad azali baiklah tahu Segala apa yang ada disisimu Tidak aku izinkan bersemayam dalam istana hatimu. Aduhai muhamad azali Bersiap-siapan..tanggung jawab dibahumu akan aku bebankan Setiap gerakmu itu adalah pengorbanan.. Serambi melaka insitusi kerohanian Para pahlawan sufi jalani latihan Kini serambi melaka telah dicemarkan..perancangan yahudi sedang berjalan Inilah satu-satunya akan peringatan Oleh allah talla,aku di ilhamkan Mata hati dan akal disingkapkan Dengan menjalani latihan kerohanian..dikorek,digali maqam nya diri..sampailah masanya diri terjalin..diloh mahfuz ceritanya ini Patah kan tumbuh hilang berganti Pemimpin kita menjadi buta Kerana wang dan harta menutup mata..kelak negara akan dijualnya Sebelum ter

Pada ombak dan laut itu Milik rahasiaku Pada batu-batu bukit-bukit Milik rahasiaku Pepohon-pepohon Milik rahasiaku Sang angin jua milik rahasiaku Apakah aku milik rahasiamu Rahasia tapi nyata Nyata tapi adalah milik peribadi Milik aku. Hatiku sedih sayu dan hiba Kepada allah ingat sentiasa Kerana ingin hendak bermanja Diriku ini tak punya sesiapa Aduhai allah yang tiada bertempat Hambamu sedih terlalu amat Dibahu hambamu telah kau amanat Semanjung emas negara bertempat Aduhai allah empunya keramat Berserta dengan berkat mukzijat Kepada datukku nabi muhamad Tolonglah daku yang punya qudrat Aduhai tuhan habiur rahman Kasih sayangmu aku harapkan Keredhoaanmu jua aku dambakan Engkaulah saja aku maksudkan Ya allah tempat mengadu Kepadamu allah aku berseru Peringatkan aku sentiasa dirimu engkaulah saja aku harapkan Kasih sayangmu itu tujuan Demi menuju jalan kecintaan Kecintaanku ini engkau ketahui Bukannya cinta pada duniawi Cinta ketuhanan darinya hati K

CHAPTER (1) Puwara..menjelma menghadir diri Dalam sudut ingatan Tuan diri..tuan illahi Dengan melihat kebenaran Kesejahteraan bumi semanjung Masa berlalu Dalam bulan purnama Parameswara Berkehendak pada alim hakikat Tiada dua tiga Sa...ia...nya... Putuskan ketemu kematian Dalam kehidupan Ketemulah ...tiada hamba Semata pencipta dikala Maujud dzat semata Tiada yang kuasa Tiada yang berkehendak Tiada yang mengetahui Tiada yang hidup Tiada yang mendengar Tiada yang melihat Tiada yang berkata-kata Di dalam haq Sang pencipta Mulia Raya Sempurnalah Puji-puji dzat mutlak Wajib al wujud Khalilqul alam. Ada suara ada ombak dan laut Di suruh aku berbicara Pada batu-batu bukit Disuruh aku bersandiwara Pada pepohon-pohon Disuruh aku berpidato Pada sang angin Disuruh aku aku perdengarkan Gila agaknya Benar-benar gila... Sakit...marah --delusi 0598